APENDISITIS (Appendicitis)
Apendiks
(Appendix) = usus buntu/umbai cacing:
merupakan ujung tertutup, sempit, seperti cacing (tabung) hingga beberapa inchi saja ukuran panjangnya, melekat pada
sekum/caecum (bagian pertama dari
usus besar).
TERMINOLOGI
- · Apendisitis (appendicitis) = radang usus buntu.
- · Apendisitis Akut = radang usus buntu yang baru saja terjadi.
- · Apendisitis Kronis = radang usus buntu berulang/kambuhan yang terjadi dalam kurun waktu lebih dari 2 minggu.
- · Apendisitis Perforasi = radang usus buntu yang sudah lanjut, sehingga usus buntu busuk dan bocor, dengan disertai adanya nanah.
APA PENYEBAB APENDISITIS?
Akibat
adanya sumbatan/obstruksi rongga/lumen apendiks, sehingga berkembang biaknya
bakteri (umumnya: E. coli) yang
mengakibatkan peradangan/infeksi. Sumbatan dapat dikarenakan oleh tinja/feses
yang keras (fecalith), biji-bijian, cacing, pembengkakkan kelenjar getah bening
di sekitar apendiks, atau tumor (pada usia tua).
GEJALA APENDISITIS?
- · Gejala khas awal apendisitis umumnya adalah nyeri perut sebelah kanan bawah yang didahului dengan rasa tak nyaman di sekitar ulu hati
- · Dapat disertai mual/muntah
- · Dapat disertai BAB mencret
- · Kadang-kadanf disertai demam ringan. Apabila disertai demam tinggi, perlu dicurigai telah mengalami apenditis perforasi
- · Gejala apendisitis akut pada anak-anak cukup sulit untuk diketahui, sehingga sering kali terlambat ter-diagnosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG?
Pemeriksaan
penunjang diagnostik diperlukan untuk menegakkan diagnostik, meskipun demikian
pemeriksaan secara klinis dengan seksama oleh seorang dokter umumnya mempunyai
akurasi lebih dari 80%, sehingga pemeriksaan penunjang belum tentu semuanya
diperlukan.
- · Laboratorium darah: umumnya ditemukan peningkatan kadar sel darah putih (lekosit) lebih dari 10.000/mm3. Kadar lekosit lebih dari 12.000/mm3 perlu dicurigai telah terjadi perforasi.
- · USG: pemeriksaan ini mempunyai angka sensitifitas dan spesifisitas yang rendah terhadap deteksi apendisitis.
- · Appendicogram: pemeriksaan X-Ray menggunakan kontras (Barium) ini mempunyai nilai penunjang diagnostik yang baik untuk mengetahui sumbatan pada apendiks.
- · CT-Scan, MRCT-Scan
GEJALA PENYAKIT LAIN YANG MIRIP APENDISITIS?
- Gejala penyakit lain yang mirip apendisitis, antara lain:
- · Infeksi/batu saluran kemih
- · Infeksi/batu kandung empedu
- · Kista ovarium (indung telur)
- · Pelvic Inflammatory Disease
TERAPI APENDISITIS?
Terapi
terbaik apendisitis akut adalah operasi pengangkatan apendiks (appendectomy). Bila penderita tidak mau
operasi, dapat diberikan antibiotika saja, akan tetapi kemungkinan mengalami
kekambuhan (apendisitis kronis) sekitar 35%. Apenditis perforasi yang tidak
dilakukan tindakan operasi, mempunyai komplikasi yang berat seperti peradangan
rongga perut (peritonitis) hingga sepsis (kuman menyebar ke seluruh tubuh
melaului aliran darah).
Gambar: Laparoscopic Appendectomy
Operasi
pengangkatan usus buntu (Appendectomy)
dapat dengan tehnik konvensional atau secara laparoskopi (Laparoscopic Appendectomy). Keunggulan Laparoscopic Appendectomy antara lain: rasa nyeri pasca operasi
lebih minimal, secara kosmetik lebih baik karena bekas luka sayatan operasi
nyaris tidak tampak. Laparoscopic
Appendectomy di Propinsi Jambi dapat dilakukan di RS Dr. Bratanata.
Gambar: Bekas luka Apendektomi kovensional Gambar: Bekas luka Apendektomi laparoskopik