TAHI LALAT : Perlukah diwaspadai?
Tahi
lalat / andeng-andeng (nevus pigmentosus)
merupakan kelainan bawaan jinak pada kulit yang memperlihatkan kelebihan sel
melanosit (pigmen/zat warna kulit). Dikenal tiga jenis nevus pigmentosus yaitu
jenis junctional (perbatasan),
intradermal, dan campuran. Pada jenis perbatasan, sel melanosit berada di
lapisan basal atau di atasnya. Bentuknya rata, tidak menonjol, dan umumnya
bersifat stasioner artinya tidak berkembang menuju keganasan (kanker). Pada
jenis intradermal, sel melanosit berada di lapisan yang lebih dalam (dermis),
menonjol, tumbuh menebal dan melebar walaupun sangat perlahan. Jenis campuran
memperlihatkan sifat jenis perbatasan dan intradermal. Jenis ini berwarna
paling gelap diantara ketiganya, mengkilap dan tumbuh perlahan-lahan.
Sebagian
dari nevus dapat berdegenerasi ganas menjadi melanoma malignum (salah satu jenis kanker kulit). Faktor yang
merangsang degenerasi ialah iritasi kronik seperti tekanan, gesekan, dan sinar
ultraviolet. Melanoma malignum berasal dari sel nevus dermoepitelial, baik yang
berpigmen maupun yang tidak berwarna (amelanotik).
Gambar: Melanoma maligna
Gejala
atau tanda yang patut dicurigai sebagai tanda
keganasan suatu lesi berpigmen adalah perubahan warna seperti lebih terang atau
lebih gelap, gatal, perubahan bentuk menjadi tidak teratur atau nevus bertambah
luas serta bertambah tebal, pertumbuhan horizontal dan vertikal, permukaan
tidak rata, dan akhirnya pembentukan tukak (ulkus/borok). Apabila menjadi mudah
berdarah, hal ini menandakan proses sudah sangat lanjut.
Gambar: Perubahan pada tahi lalat
yang perlu diwaspadai
Melanoma ditemukan pada semua usia, mulai masa pubertas, dengan insidens tersering sekitar usia 40 tahun. Sering ditemukan pada penduduk daerah tropis. Separuh dari melanoma terdapat di telapak kaki yaitu pada pinggir dan lengkung telapak kaki pada orang yang biasa tidak beralas kaki, selebihnya dapat terjadi di seluruh permukaan kulit. Penyebabnya tidak diketahui dengan pasti, begitupun peran sinar ultraviolet matahari.
Sel-sel
tumor dapat menyebar melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Angka
kesembuhan atau harapan hidup tergantung stadium penyakit. Jika tidak ada
penyebaran, harapan hidup rata-rata selama 10 tahun berkisar antara 40-90%.
Jika sudah ada penyebaran, usia harapan hidup menjadi lebih singkat.
Terapi
utama dari melanoma malignum adalah pembedahan (eksisi luas tumor). Terapi
tambahan (ajuvan) dapat berupa pemberian obat sitostatika (yang menghambat
pertumbuhan sel kanker) atau terapi imunologi dengan menggunakan vaksin BCG.
No comments:
Post a Comment