Pages

Friday, April 20, 2012


LUKA BAKAR

            Luka bakar merupakan cedera yang cukup sering kita jumpai, terutama luka bakar yang ringan. Luka bakar ringan tidak memerlukan penangannan khusus. Luka bakar yang berat dapat menyebabkan angka kesakitan (morbiditas), derajat kecacatan, dan bahkan angka kematian (mortalitas) yang relatif tinggi dibanding dengan cedera oleh sebab lain. Penyebab luka bakar selain terbakar api langsung (flare burn) atau tak langsung, juga pajanan suhu tinggi dari sinar matahari (sun burn), listrik (electrical burn), maupun bahan kimia (chemical burn). Luka bakar karena api atau akibat tak langsung dari api yang sering kita jumpai misalnya tersiram air panas (scald burn).

            Jenis-jenis luka bakar yang memerlukan perawatan di rumah sakit adalah sebagai berikut:



Gambar: Derajat Luka Bakar


  1. Luka bakar derajat II dengan luas lebih dari 10% pada penderita dibawah usia 10 tahun atau di atas 50 tahun.
  2. Luka bakar derajat II dengan luas lebih dari 20% pada usia diluar tersebut di atas.
  3. Luka bakar yang mengenai wajah, mata, telinga, tangan, kaki, genitalia (alat kelamin) dan sekitarnya, atau kulit pada daerah persendian.
  4. Luka bakar derajat III lebih dari 5% pada semua umur.
  5. Luka bakar listrik termasuk luka bakar terkena petir / flash burn (karena dapat menyebabkan kerusakan jaringan bawah kulit sedemikian rupa sehingga menyebabkan gagal ginjal akut atau penyulit lainnya).
  6. Luka bakar bahan kimia.
  7. Cedera inhalasi (terhirup uap panas akibat kebakaran/api). Uap panas yang terhirup dapat menyebabkan pembengkakkan laring (tenggorokan) sehingga dapat menyebabkan sumbatan jalan napas (penderita tidak bisa bernapas), atau dapat menyebabkan pembengkakan paru-paru.  Perlu dicurigai adanya cedera inhalasi bila terdapat kumis yang terbakar, atau bulu hidung yang terbakar, atau jelaga sekitar lubang hidung pada penderita luka bakar.
  8. Luka bakar pada penderita-penderita yang mempunyai penyakit-penyakit yang dapat mempersulit penanganannya, atau memperpanjang waktu penyembuhannya atau dapat menimbulkan kematian. Misalnya luka bakar pada penderita kencing manis, luka bakar yang disertai cedera penyerta lain.

Gambar: Persentase Luas Luka Bakar

Dalam praktek sehari-hari pada umumnya kasus luka bakar yang paling sering didapatkan adalah akibat kecelakaan dalam rumah tangga, misalnya: anak kecil yang terjatuh kedalam kuali masak, terbakar akibat lampu minyak yang jatuh, lupa mematikan kompor pada saat meninggalkan rumah, tersiram cuka getah. Pada beberapa kasus didapatkan pula luka bakar akibat usaha bunuh diri, kekerasan dalam rumah tangga, dan kecelakaan kerja.

Tips Pencegahan luka bakar:
  1. Jauhkan sumber panas (korek api, kompor, listrik, lampu minyak, bahan kimia) dari jangkauan anak-anak.
  2. Jangan tinggalkan sumber api (kompor, lilin, lampu minyak, bakaran sampah) tanpa pengawasan.
  3. Gunakan pelindung tangan (sarung tangan) pada saat memegang benda panas atau bahan kimia (cuka karet)
  4. Gunakan sarung tangan karet dan alas kaki bersol kering jika sedang memperbaiki atau bekerja dengan alat elektronik terutama yang bertegangan tinggi.
  5. Gunakan krim pelindung ultraviolet (sun block) pada kulit bila terpapar sengatan matahari.
  6. Hindari berada pada tempat terbuka pada saat hujan petir. Hindari berlindung hujan di bawah pohon di lapangan, meskipun demikian hutan merupakan tempat perlindungan yang aman.  Cari perlindungan di rumah, gedung, atau sangkar Faraday seperti mobil.

Tips Penanganan luka bakar:
  1. Segera sumber panas dipadamkan, disingkirkan, atau dihilangkan. Kemudian jauhkan penderita dari sumber panas. Bila menolong penderita yang tersengat aliran listrik, gunakan pelindung hantaran listrik (kayu, sarung tangan & alat kaki kering) pada saat menarik penderita dari sumber listrik.
  2. Pakaian yang terbakar/terkena zat kimia harus segera dilepas.
  3. Segera rendam daerah yang mengalami luka bakar ke dalam air atau menyiraminya dengan air mengalir selama sekurang-kurangnya 15 menit. Hal ini sangat bermanfaat untuk menurunkan suhu jaringan sehingga kerusakan lebih dangkal dan diperkecil. Pendinginan luka bakar harus dilakukan sesegera mungkin. Pengolesan daerah luka bakar dengan kecap atau pasta gigi tidak menurunkan suhu jaringan tubuh yang terkena.
  4. Segera bawa penderita untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut

Penatalaksanaan luka bakar di rumah sakit berupa: resusitasi cairan, perawatan khusus bagian luka yang terbakar, pemberian antibiotika, anti-tetanus, dan terapi suportif. Untuk kasus-kasus yang berat kadang-kadang memerlukan tindakan bedah seperti escarotomy dan fasciotomy. Dan untuk penyembuhan luka bakar serta terapi komplikasi pada luka bakar yang berat memerlukan tindakan bedah rekonstruksi seperti pencangkokkan kulit (skin graft), pembebasan kontaktur (contracture release) pada daerah persendian.            

No comments:

Post a Comment