LUKA
BAKAR
Luka
bakar merupakan cedera yang cukup sering kita jumpai, terutama luka bakar yang
ringan. Luka bakar ringan tidak memerlukan penangannan khusus. Luka bakar yang
berat dapat menyebabkan angka kesakitan (morbiditas), derajat kecacatan, dan
bahkan angka kematian (mortalitas) yang relatif tinggi dibanding dengan cedera
oleh sebab lain. Penyebab luka bakar selain terbakar api langsung (flare burn) atau tak langsung, juga
pajanan suhu tinggi dari sinar matahari (sun
burn), listrik (electrical burn),
maupun bahan kimia (chemical burn).
Luka bakar karena api atau akibat tak langsung dari api yang sering kita jumpai
misalnya tersiram air panas (scald burn).
Jenis-jenis luka bakar yang
memerlukan perawatan di rumah sakit adalah sebagai berikut:
Gambar: Derajat Luka Bakar
- Luka bakar derajat II
dengan luas lebih dari 10% pada penderita dibawah usia 10 tahun atau di
atas 50 tahun.
- Luka bakar derajat II
dengan luas lebih dari 20% pada usia diluar tersebut di atas.
- Luka bakar yang
mengenai wajah, mata, telinga, tangan, kaki, genitalia (alat kelamin) dan
sekitarnya, atau kulit pada daerah persendian.
- Luka bakar
derajat III lebih dari 5% pada semua umur.
- Luka bakar
listrik termasuk luka bakar terkena petir / flash burn (karena dapat menyebabkan kerusakan jaringan bawah
kulit sedemikian rupa sehingga menyebabkan gagal ginjal akut atau penyulit
lainnya).
- Luka bakar bahan kimia.
- Cedera inhalasi (terhirup
uap panas akibat kebakaran/api). Uap panas yang terhirup dapat menyebabkan
pembengkakkan laring (tenggorokan) sehingga dapat menyebabkan sumbatan
jalan napas (penderita tidak bisa bernapas), atau dapat menyebabkan
pembengkakan paru-paru. Perlu
dicurigai adanya cedera inhalasi bila terdapat kumis yang terbakar, atau
bulu hidung yang terbakar, atau jelaga sekitar lubang hidung pada penderita
luka bakar.
- Luka bakar pada
penderita-penderita yang mempunyai penyakit-penyakit yang dapat
mempersulit penanganannya, atau memperpanjang waktu penyembuhannya atau
dapat menimbulkan kematian. Misalnya luka bakar pada penderita kencing
manis, luka bakar yang disertai cedera penyerta lain.
Gambar: Persentase Luas Luka Bakar
Dalam
praktek sehari-hari pada umumnya kasus luka bakar yang paling sering didapatkan
adalah akibat kecelakaan dalam rumah tangga, misalnya: anak kecil yang terjatuh
kedalam kuali masak, terbakar akibat lampu minyak yang jatuh, lupa mematikan
kompor pada saat meninggalkan rumah, tersiram cuka getah. Pada beberapa kasus
didapatkan pula luka bakar akibat usaha bunuh diri, kekerasan dalam rumah
tangga, dan kecelakaan kerja.
Tips Pencegahan luka bakar:
- Jauhkan sumber panas
(korek api, kompor, listrik, lampu minyak, bahan kimia) dari jangkauan
anak-anak.
- Jangan tinggalkan
sumber api (kompor, lilin, lampu minyak, bakaran sampah) tanpa pengawasan.
- Gunakan pelindung
tangan (sarung tangan) pada saat memegang benda panas atau bahan kimia
(cuka karet)
- Gunakan sarung tangan
karet dan alas kaki bersol kering jika sedang memperbaiki atau bekerja
dengan alat elektronik terutama yang bertegangan tinggi.
- Gunakan krim
pelindung ultraviolet (sun block)
pada kulit bila terpapar sengatan matahari.
- Hindari berada
pada tempat terbuka pada saat hujan petir. Hindari berlindung hujan di
bawah pohon di lapangan, meskipun demikian hutan merupakan tempat
perlindungan yang aman. Cari
perlindungan di rumah, gedung, atau sangkar Faraday seperti mobil.
Tips Penanganan luka bakar:
- Segera sumber panas
dipadamkan, disingkirkan, atau dihilangkan. Kemudian jauhkan penderita
dari sumber panas. Bila menolong penderita yang tersengat aliran listrik,
gunakan pelindung hantaran listrik (kayu, sarung tangan & alat kaki
kering) pada saat menarik penderita dari sumber listrik.
- Pakaian yang
terbakar/terkena zat kimia harus segera dilepas.
- Segera rendam daerah
yang mengalami luka bakar ke dalam air atau menyiraminya dengan air mengalir
selama sekurang-kurangnya 15 menit. Hal ini sangat bermanfaat untuk
menurunkan suhu jaringan sehingga kerusakan lebih dangkal dan diperkecil. Pendinginan luka bakar harus dilakukan
sesegera mungkin. Pengolesan daerah luka bakar dengan kecap atau pasta
gigi tidak menurunkan suhu jaringan tubuh yang terkena.
- Segera bawa penderita
untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut
Penatalaksanaan
luka bakar di rumah sakit berupa: resusitasi cairan, perawatan khusus bagian
luka yang terbakar, pemberian antibiotika, anti-tetanus, dan terapi suportif.
Untuk kasus-kasus yang berat kadang-kadang memerlukan tindakan bedah seperti escarotomy dan fasciotomy. Dan untuk penyembuhan luka bakar serta terapi
komplikasi pada luka bakar yang berat memerlukan tindakan bedah rekonstruksi
seperti pencangkokkan kulit (skin graft),
pembebasan kontaktur (contracture release)
pada daerah persendian.
No comments:
Post a Comment